Selasa, 30 Juni 2015

Mau Bagaimana Lagi

Beri tanda
aku datang tapi diam
Tak perlu di sapa
tak perlu juga berpapasan
Cukup aku diam saja,
Kamu juga, cukup diam!
Dan berpura-pura lah
Bukan main aku senangnya

Aku disini, dari sini saja.
Kamu juga, disana saja.
Meliat dari jauh.
Itu saja, sudah kenyang rindu nya
Ku puas-puaskan rinduku.

Mau bagaimana lagi,
Namanya juga rindu.

Senin, 10 Februari 2014

Penasaran Tentang Jobs

Kawan, udah pada nonton film Jobs, belum? itu, film yang nyeritain kisah hidup nya Steve Jobs. 
Sebenernya sampai saat postingan ini di terbitkan, film Jobs belum di tayangin di bioskop kesayangan kita. Tapi eh tapi, film Jobs telah nangkring di kios-kios dvd bajakan kesayangan saya kita. Eh, Maafkan. Sebenarnya ini tidak baik, mental bajakan seperti gue jangan di tiru. heuheuheu...

Tapi, mau nunggu tayang di bioskop Indonesia kelamaan, padahal film ini udah tayang dari tahun 2013 di bioskop-bioskop luar negeri.

begini poster film nya

Dari awal gue udah penasaran banget pengen nonton film ini. tokoh Steve Jobs di perankan sama Ashton Kutcher. Menurut gue si Ashton emang sepintas mirib banget sama Jobs muda. 

Kesan yang gue dapet setelah nonton film ini adalah malah makin penasaran, dan makin banyak pertanyaan. Gue nggak puas sama film ini. Bukan nggak puas sama Ashton yang meranin Jobs, juga bukan karena isi dari filmnya sendiri, melainkan gue nggak puas karena film ini "kentang" banget (Kentang = Kena tanggung). Banyak banget bagian-bagian yang pengen gue tau tapi di film ini pesannya malah nggak nyampe. itu karena awalnya gue pernah baca buku biografinya Steve Jobs sekilas, walaupun gue bacanya nggak sampe abis cuma beberapa bab, soalnya cuma baca colongan di gramedia. hehehe...

Cuma, memang pesan utama dari film ini sedikit kena, sih menurut gue. Tapi tetap gue belum puas. Misalnya di bagian cerita tentang temannya Steve Jobs yaitu Steve Wozniak porsi nya sedikit banget, padahal menurut gue karakternya punya peran cukup sentral dalam kehidupannya Jobs, bagaimana dia dari awal merintis "Apple" bareng-bareng dari awal. Tapi, ah... gue nggak dapet banyak dari film ini, 

Harapan gue sih, ntar bakal ada yang bikin film tentang Wozniak sendiri, siapa tau. Atau ada yang bikin biografi tentang dia. siapa tau.
Terlepas dari semua itu gue sih cukup asyik nonton filmnya, karakter Jobs yang dari awal lahirnya terbuang, di adopsi, putus kuliah, aliran kepercayaan Zen, merintis Apple, di pecat dari usaha yg dia rintis sendiri, kemudian datang lagi menjadi CEO. Karakter keras, ambisius, pandai mempengerahu dan jago berbicara, sampai seorang manusia yang "spesial" cukup lumayan tergambarkan di film ini. Tapi sekali lagi gue tetap belum puas. Ya, namanya juga film, nggak mungkin juga di ceritain semua, bikin sinetron aja kalo gitu hahaaa...

Jadilah ketidak puasan ini membawa gue ke toko buku buat beli buku biografi nya Jobs. Buku Steve Jobs tulisan Walter Isaacson ini memang sempat jadi best seller dimana-mana. Sekarang buku ini jadi lebih tebal, soalnya edisi update, ceritanya jadi lebih panjang, lebih banyak, lebih rinci kayanya. 

Begini Covernya,
Cover buku Steve Jobs yang asli sebelah kanan, yang kiri palsu :D

Minggu, 02 Februari 2014

I'm Not



I'm not a great writer. 
I'm a great re-writer.

I think about us. 
our story... 
...and all the things that when wrong with us.

I haven't written anything since you left



Jumat, 17 Januari 2014

Kenapa Bingung ?

"Gue kok suka bingung, ya?"
"Kenapa Bingung"
"karena gue berpikir"

Kalo nggak mau bingung ya jangan mikir, karena bingung adalah proses untuk menuju penyelesaian masalah dengan melewati proses berpikir.
Kalo nggak mau bingung ya jangan mikir, kalo nggak mikir berarti males mikir, kalo males mikir bisa gila, kalo gila berarti nggak punya pikiran. Kayanya begitu.

Berfikir itu anugerah dari Tuhan, jadi bingung juga pasti dariNya, Nikmati saja. 

Ternyata hidup segampang itu ya, kadang cuma kita aja yang bikin ribet. 


Sudah, 
gue lagi bingung, artinya gue lagi berfikir.
Yang penting tidak sampai gusar karena kebingungan. 

Selamat kebingungan.

Rabu, 15 Januari 2014

Upil Kenapa?

Segala umat manusia pasti pernah ngupil, segala sendi kehidupan pasti pernah ngupil, segala semesta pasti di upilin, alah....
Iya lah, gue rasa memang semua orang yang masih bisa nafas pasti pernah dan memang harus ngupil. Kalo nggak ngupil-ngupil hidung bisa kesumbat gegara upi nya numpuk. ya kan?

Menarik, pembicaraan kita kali ini adalah sangat menariik, upil


Mulai,

Pernah nyobain upil nggak? gue pernah, nggak sering sih, tapi pernah.

Rasanya asin kan?
Iya, tapi kebanyakan orang pasti diem-diem pernah nyobain ngemut upilnya sendiri, karena manusia itu di ciptain Tuhan dengan rasa penasaran. Dan dalam upil terkandung kadar penasaran yang tinggi, saat setelah ngupil kalo keadaan sekitar lagi sepi pasti rasa penasaran kita muncul, dan di cicip lah itu upil. Ya kan? ngaku lo ! ngaku !


Nggak papa, nggak usah malu. Namanya juga manusia heuheu

Tapi, gue pernah baca gitu, ada dokter spesialis paru-paru dari Austria bilang kalo makan upil sendiri itu menyehatkan, dan bisa menambah dayatahan dan kekebalan tubuh. Percaya nggak percaya deh, soalnya gue belum baca hasil uji ilmiah benerannya, tapi katanya sih gitu.

Jadi, setelah kita nyobain upil kita sendiri, rasa apa yang kau rasakan?
ASIN, iyakan? iya, asin.

Nah, disinilah duduk persoalannya. Kenapa Upil rasanya asin ?

Gue pikir, upil kan nggak pernah kecebur di lautan, tapi kok asin ya.
Gue pikir lagi, perasaan waktu gue liburan ke pantai, gue nggak kebanyakan minum air laut kok. tapi kenapa tetap asin ya.
Gue pikir-pikir lagi, kenapa ya?

ngupil

Senin, 13 Januari 2014

Perempuan tuh ya...

Perempuan tuh ya, heran gue

heuheuheu....

Perempuan tuh ya,
Kadang saban hari suka ngeluh soal berat badan. Tapi ! tetap update,
misalnya gini, "baso, pizza, eskrim, terus apa lagi ya... duh, perut udah buncit, pipi udah buntel, tapi mulut nggak berenti ngunyah".
atau ngeshare foto makanan, cemilan, dan seterusnya, terus bilang "yummy...." dengan nada sok imut. kemudian lagi-lagi di ikuti kalimat penyesalan kalo udah makan kebanyakan dan lupa sama berat badan.
Ada lagi, misalnya di Path, saban hari check in di warung makan, restoran, cafe atau apalah, nggak lupa makanannya di foto terus di share. sarapan pagi, makan siang, makan malam, nyemil pagi menjelang siang, nyemil siang menjelang sore, nyemil sore menjelang malam, nyemil malam menjelang dini hari dst... Tetap, di ujungnya di sisipi kalimat penyesalan, "duh pipi ku..... duh perut ku... duh pantatku... duh bla bla bla", nunjukin seolah-olah panik dengan keadaan berat badannya sendiri.
Atau ada juga, tengah malem kelaperan, kemudian nyedu pop mie terus di twitpic. terus bilang "dosa di malam hari..". Dosa di malam hari? apa? seolah-olah nyedu pop mie malem-malem itu sama kaya abis nonton bokep terus nggak tahan kemudian masturbasi. Nggak usah berlebihan deh~

Perempuan, kenapa sih kalian bikin rumit soal berat badan? padahal, yang montok itu jauh lebih menarik ketimbang kurus kerempeng.

Perempuan, mungkin waktu tuhan bikin kalian, tuhan saat itu lagi bercanda. Karena bercanda, jadilah kalian seperti ini, suka becanda, suka bikin heran. hihihi...

Tapi, ini cuma sekelumit dari banyak persoalan perempuan, sih.

Tapi ya sudah lah, mungkin itu keunikan kalian, saya bisa apa. Ya, saya bisa nya ngoceh begini, ngoceh kalo saya lagi heran sama perempuan mengenai hal sepele begini.
Rumit ya, hahaha...

Heran gue, heuheuheu...

Ya tapi, nggak semua mahluk bumi spesies perempuan semuanya begitu sih, ada sebagian. sedikit, iya sedikit. Banyak juga yang nggak kok, banyak juga yang baik. ini sebagian kok (nyari aman)


***

Tapi, terlepas dari semua kerumitannya, Perempuan. Aku mau bilang makasih banget ya, karena kalian perempuan, kalian lah yang membuat kata "kenapa" tetap ada di dunia. karena kalian perempuan, saya dan para lelaki akan terus bertanya "kenapa", karena kalian perempuan, kalian lah sumber pertanyaan dan kata "kenapa", karena kalian adalah sumber pertanyaan yang harus di cari tau jawabannya dan di pastikan jawabannya.

Duh, gue ini ngomong apa ya, Heran, Perempuan tuh ya...


===

Heran ya, Harusnya gue ngasih tau di awal postingan supaya jangan di baca, langsung di close aja, atau cari blog lain yang artikelnya lebih inspiratip. ini mah apaan,

ahahaa...