Rabu, 17 April 2013

Lo Sibuk Bener Dah

Mungkin ada temen yang ngefollow gue udah bosen denger kicauan gue di twitter yang belakangan ini kadang "sok-sok" nanggapin dan komentar soal UN 2013 yang berlangsung sekarang, emangnya gue siapa, mentri pendidikan bukan, anggota DPR bukan. Biarin, yang penting gue mulai dari diri gue sendiri untuk coba merhatiin bangsa gue sendiri, merhatiin penerus bangsa yang lagi UN, kasian mereka di permainkan sistem pendidikan.

Katanya "Lo sibuk bener dah dari tadi ngurusin UN :p" iya, gue sibuk, gue gerah, gue nggak puas. Soalnya di 2008 gue pernah ngalamin masa yang sama. Masa itu nggak bener, nggak sehat, dan nggak ada baiknya. Ini sistem macam apa.


Kita sekolah 3 tahun, cuma dipertaruhkan beberapa hari, beberapa jam, beberapa mata pelajaran, untuk bisa nyelesain sekolah yang 3 tahun di SMA itu, buat apa?

Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, menurut yang pernah gue denger di salah satu stasiun tv, kenapa harus tetap ada UN, asumsinya bahwa ujian kelulusan ini dapat meningkatkan motivasi dan belajar siswa. Motivasi apa? yang ada dengan UN siswa malah seoalah-olah di beri momok menakutkan, di bikin stres dan segala macam. akhirnya apa? menghalalkan segala cara buat bisa lolos dari yang namanya UN. Nggak munafik, gue juga pernah melakukan itu, karena orang-orang di sekeliling gue semuanya ikut berseleweng, nggak cuma di sekolah gue sekolah lain juga, malah penyelewengan ini terintegrasi dan terorganisir dengan baik, itu yang gue inget waktu UNAS 2008 dulu. gimana mau membuktikan penyelewangan ini, wong semuanya pingin jaga nama baik sekolah masing-masing. Maaf, guru-gurunya pun ikut ambil peran. Anggapannya, sudah capek-capek ngajar tiga tahun masa anak didiknya jatuh gara-gara UN yang hanya beberapa hari.

Moralnya dimana? saya, kita, dan mereka juga penerus bangsa kan? tapi mau gimana? nggak bisa nolak. asli nggak bisa nolak. walaupun pasti ada beberapa dari pengalaman gue yang bertahan, tapi konsekuensinya malah nggak lulus, ini nyata apa yang gue lihat dan alami pada masa itu. Dan penyelewengan ini sudah di pupuk semenjak sekolah. saya tau, kamu juga pasti tau kan? ngaku !

Moral saya bobrok, moral kamu gimana? moral mereka yang sekarang lagi UN juga gimana?
ya sudah, kalo kepalang tanggung, masih bisa berubah, dari sekarang, dan saat ini. ayo berusaha.

Ok, kecurangan dan penyelewengan ini harus di lawan dan basmi, kata mentri pendidikan. Solusinya dengan memperbanyak paket soal, dengan begitu tindak kecurangan tidak bisa diakukan. Di masa gue 2008 lalu ada 2 paket soal, lama-lama sekarang jadi 20 paket, jadi tiap satu kelas ada 20 orang peserta ujian dan artinya tiap siswa dapat paket soal berbeda. Ini nggak menyelesaikan masalah, bagi saya ini makin menambah kepanikan siswa, malah makin ditakut-takuti, makin jadi beban buat mereka.

Oh iya, belum lagi soal ketidak siapan panitia penyelenggara UN. tuh ada beritanya, di 11 provinsi UN nya di tunda gara-gara distribusi soalnya bermasalah. Siswa yang tadi was-was, panik dan takut jadi di tunda dulu buat hari berikutnya, inikan malah jadi dobel was-wasnya. Ah, bukan cari-cari kesalahan sistem nya sih, tapi ya emang mau nyari baiknya susah, yang nampak jeleknya aja, jadi mau gimana?

yah, buat apa? Pakar pendidikan di negeri ini kan banyak. ayo bikin regulasi dan sistem pendidikan yang memanusiakan siswa-siswi di negara ini.

balik lagi ke komentar temen gue di atas "Lo sibuk bener dah dari tadi ngurusin UN :p"
gue jawab, Iya, soalnya siapa tau siswa-siswa yang UN sekarang jadi presiden gue kelak, makanya gue sibuk, karena ini penting, ini soal negara gue, negara yang pengen sampe mati gue tempatin. Dan gue nggak mau calon presiden gue nanti di takut-takuti sama yang namanya UN, ntar yang ada pas jadi presiden malah penakut, ragu-ragu, atau malah curang... yah, apes dah gue.


Kembali lagi, siapalah saya ini. Mahasiswa IF kok sok-sok ngomong begini, emang tau apa? ya senggak nya gue pengen merhatiin negara gue, generasi penerus buat negara gue yang mungkin mereka yang lagi UN sekarang jadi pemimpin gue.

elu gmana? silahkan ikut komentar :D

1 komentar:

  1. yang merasa punya kepentingan atau tidak memang berhak saja mengomentari masalah UN ini yang carut...........semua orang berhak.....memang tahun ini dan baru ini UN diundur...

    BalasHapus