isini saya pengen ngomongin fenomena yang sedang membahana dimana-mana, yakni menyoal tentang rencana pemerintah menaikan harga BBM yang april ini bakal naik.
Pemerintah beralasan karena situasi dan kondisi timur tengah sedang bergejolak menjadi salah satu penyebab harga minyak mentah dunia naik menjadi USS 100 per barrel-nya. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak harusnya bisa mengambil untung terhadap situasi ini, minyak di pasaran dunia naik mestinya Indonesia untung. Tapi situasi dan kondisinya di rubah sedemikian rupa, logika kita di putar ke arah yang berbeda. Kita dipaksa ikut memahami logika pemerintahan SBY, bahwasanya kalo harga BBM dinaikan itu semata-mata demi kemajuan perekonomian bangsa - untuk memajukan perekonomian bangsa maka subsidi BBM di kurangi. akibatnya ya harga BBM naik '__'
Logika yang konyol menurut saya adalah, katanya harga minyak dunia naik maka dari itu subsidi BBM di negara kita di kurangi supaya perekonomian tetap maju dan stabil, dan dampak kenaikan BBM itu akan diatasi dengan adanya Bantuan Langsung Tunai yang di berikan langsung kepada rakyat sebesar Rp. 150.000 selama 3 bulan, yang dananya diambil dari dana subsidi BBM itu sendiri.
nih ya, kita pake itung-itungan goblog aja ya !
BBM naik karena subsidi pemerintah dikurangi, solusinya pemerintah ngasih BLT dari duit subsidi itu sendiri, ini manfaatnya dimana? duit subsidi BBM diambil buat mengatasi kenaikan harga BBM itu sendiri. percuma kan? ya mending tidak naikin harga BBM sekalian saja ! jadi nggak perlu ada BLT.
sebenarnya BLT yg 150ribu menurut saya nggak akan bermanfaat besar bagi penerimanya, rakyat diajarkan jadi bangsa pemalas, sudah aja nggak usah kerja, tinggal duduk diam di rumah terus dapet duit 150ribu. beres. Padahal yang di butuhkan rakyat bukan duit secara nyata, tapi kesejahteraan yang nyata dengan penyediaan lapangan kerja dan fasilitas yang memadai. Harusnya dana subsidi BBM yang dikurangi diarahkan kesitu, lebih jelas manfaatnya.
komik Beni & Mice |
Ada fakta yang lumayan mencengangkan lagi, 'katanya' rakyat telah dibodoh-bodohi pemerintah ! berikut saya copy mentah-mentah di sebuah Note Facebook Suara Rakyat,
PERHITUNGAN ARUS KELUAR MASUKNYA UANG TUNAI
TENTANG BBM (Harga minyak mentah 100 doll. AS)
DATA DAN ASUMSI
Produksi : 1 juta barrel per hari
70 % dari produksi menjadi BBM hak bangsa Indonesia
Konsumsi 60 juta kiloliter per tahun
Biaya lifting, pengilangan dan pengangkutan US $ 10 per barrel
1 US $ = Rp. 10.000
Harga Minyak Mentah di pasar internasional Rp. US $ 100 per barrel
1 barrel = 159 liter
Dasar perhitungan : Bensin Premium dengan harga jual Rp. 4.500 per liter
PERHITUNGAN
Produksi dalam liter per tahun : 70 % x (1,000.000 x 159 ) x 365 = 40,624,500,000
Konsumsi dalam liter per tahun 60,000,000,000
Kekurangan yang harus diimpor dalam liter per tahun 19,375,500,000
Rupiah yang harus dikeluarkan untuk impor ini
(19,375,500, 000 : 159) x 100 x 10.000= 121,900,000, 000,000
Kelebihan uang dalam rupiah dari produksi dalam negeri
40,624,500,000 x Rp. 3.870= 157,216,815, 000,000
Walaupun harus impor dengan harga US$ 100 per barrel
Pemerintah masih kelebihan uang tunai sebesar 35,316,815,000, 000
Perhitungan kelebihan penerimaan uang untuk setiap
liter bensin premium yang dijual,
Harga Bensin Premium per liter (dalam rupiah) 4,500
Biaya lifting, pengilangan dan transportasi
US $ 10 per barrel atau per liter :
(10 x 10.000) : 159 = Rp. 630 (dibulatkan) 630
Kelebihan uang per liter 3,870
Oleh Kwik Kian Gie
Alur pikir ini benar. Yang tidak benar ialah bahwa minyak mentah yang ada di bawah perut bumi Indonesia yang miliknya bangsa Indonesia dianggap harus dibeli dengan harga di pasaran dunia yang US$ 100 per barrel. Padahal tidak. Buat minyak mentah yang ada di dalam perut bumi Indonesia, Pemerintah dan Pertamina kan tidak perlu membelinya? Memang ada yang menjadi milik perusahaan minyak asing dalam rangka kontrak bagi hasil. Tetapi buat yang menjadi hak bangsa Indonesia, minyak mentah itu tidak perlu dibayar. Tidak perlu ada uang tunai yang harus dikeluarkan. Sebaliknya, Pemerintah kelebihan uang tunai.
Sumber: Progoharbowo : http://progoharbowo.wordpress.com/2008/05/13/minyak-naik-indonesia-untung-atau-rugi-pemerintah-atau-pak-kwik-yang-bodoh/
Bingungkan liat hitung-hitungan duit yang angka "0" nya nggak kehitung diatas, jadi kesimpulannya rakyat telah di bodohi atas kebijakan akan di naikannya harga BBM ini. terserah mau percaya atau tidak kalau kita sudah di bodoh-bodohi, itu sih menurut itung-hitungan bapak Kwik Kian Gie mantan mentri perekonomian di era pemerintahan Megawati.
Haaah, sudahlah, kalo masalah yang seperti ini jadi bahan pembicaraan pasti tidak bakal ada habisnya, perhitungan pemerintah benar, dan perhitungan pak Kwik juga benar, kedua-duanya benar. tapi tidak tau yang mana yang logis. Jadi siapa yang disalahkan? kalo masalah ini terus dibicarakan ini nggak akan selesai, ini nggak ada ujungnya, jadi seperti lingkaran setan nggak bakal putus.
Filosofinya begini "yang benar itu pasti logis, tapi yang logis belum tentu benar" pikir aja sendiri !
Ok, disini gue bukan sok ngomngin soal negara, disini gue bukan sok ngerti tentang masalah negara. disini juga gue bukan sok tau dan merasa benar. Tapi disini gue cuma ikut berkomentar dengan itung-itungan gue sebagai orang yang masih goblog sebagai anak bangsa apa yang gue liat gue dengar dan membahasakannya lewat postingan ini. Dan pasti banyak yang masih keliru, ya jadi mohon di benarkan dan di luruskan, terimakasih :)
Wuih berat nih om bahasannya.... :p
BalasHapusSeharusnya uang 150 ribu itu nggak dibagikan secara gratis. melainkan diolah melalui pembuatan lapangan kerja yang seluas-luasnya (kan lumayang untuk ngurangin pengangguran) dan juga digunakan untuk membuat perusahaan yang mengolah bahan bakar mentah. Jadi keuntungan nggak diambil sekarang, melainkan ditabung untuk masa depan. Kasian kalo anak cucu kita menderita gara-gara kebijakan yang sangat kurang bijak ini. . .
BalasHapusyap !! bener banget bang !! ini makanan gue tiap hari dibangku kuliah. sebenernya ribet kalo harus dijelasin,tapi gini semua itu digunain pemerintah semata-mata buat bayar utang negara yg belom lunas juga bang. imbasnya ke masyarakat. alih-alih menekan inflasi masyarakat yang jadi korban. kenapa ada hubungannya dg inflasi,panjang ceritanya bang haha
BalasHapussaya sebagai anak bangsa yang goblok cuma minta sekolah gak pake bayar.. kok ya kayake negara ini rempong... :)
BalasHapuskunjungan ..
BalasHapussalam sukses selalu ..:)
bbm emang gak jadi naik, tapi harag2 yang udah naik ini gak turun2. masalah baru deh.
BalasHapussalam kenal
Ada event buat para blogger nih, hadiahnya Samsung Galaxy ACE dan uang tunai.