Nggak Bakal Kemana-mana, Kalau

Hari ini gue dapet pelajaran berharga, tadi gue lagi jalan gitu di suatu tempat, nggak sengaja ngedenger kalimat sekelebet gitu dari orang.

Ceritanya, di salah satu tokok buku di Bandung, saat itu gue lagi asyik nyolong baca buku geratisan gitu. Terus ada dua orang cowok juga lagi seliweran liat-liat buku di depan gue, gue denger sekelebet pembicaraan mereka. Pokoknya gue nggak tau apa tema pembicaraan mereka. Tapi yang gue tangkap dari pembicaraan santai mereka adalah begini,

“Kalo rezeki nggak kemana, bro. santai aja!” Cowok pertama bilang gitu,

Kemudian cowok kedua balas begini, “emangnya kalo loe nggak kemana-mana bakal tetap dapat rezeki?”

Emas sekali, gue dapat pembelajaran berharga dari hasil ketidak sengajaan nguping pembicaraan orang.

Bener juga. Memang sih kalo rezeki nggak kemana. Memang sih rezeki sudah ada yang ngatur. Memang tiap orang punya rezeki masing-masin. Tapi, kalo kita diam dan nggak kemana-mana, santai, kita nggak tawakal, nggak ikhtiar,  apakah istilah yang sangat populer “rezeki nggak bakal kemana” ini bakal bereaksi?

Emas sekali. Kalo nggak kemana-mana apakah bakalan tetap dapat rezeki. Jadi kita harus kemana-mana, kita musti jalan keluar, kita musti jalan-jalan, ketemu banyak orang baru, banyak teman banyak rezeki, bukankah begitu?

Mungkin sudah saatnya istilah-istilah jaman dulu semacam ini kita ganti, sudah usang, nggak relevan sama 2014. Istilahnya jadi “kalo rezeki nggak bakal kemana, selama lo terus kemana-mana, jangan santai, ayo beraksi” hehehe…  Mungkin.

Atau mungkin persepsi kita yang dari awal sudah salah. Nggak mungkin para pemikir-pemikir jaman dulu salah ngasih istilah. “rezeki nggak bakal kemana” contohnya, mungkin para pemikir jaman dulu menciptakan istilah ini sudah sangat matang, kalo rezeki nggak bakal kemana asal kita serius berusaha.

Lah? Memang artinya begitu kan? Jadi, yang menyalah artikan siapa. Mungkin cuma gue.

Sudahlah, mungkin dari awal gue yang salah persepsi. Jadi gue berterima kasih pada cowok kedua yang memberi pengajaran berharga siang ini soal “rezeki dan kemana-mana”.

Hehehe…